Untuk memastikan pada pertumbuhan anak, sangat penting untuk ibu agar menjaga asupan nutrisi yang dapat dikonsumsi oleh anak. Ada berbagai macam nutrisi yang sangat penting dalam pertumbuhan serta perkembangan anak, biasanya adalah zat besi. Peran zat besi yang punya banyak fungsi yang penting misalnya berperan dalam membantu memperlancar sel darah merah dengan membawa oksigen ke seluruh tubuh, kemudian mendukung perkembangan kognitif, motorik dan juga sensorik anak, serta bisa mendukung pertumbuhan fisiknya agar tumbuh optimal. Oleh sebab itu sangat penting untuk mencegah anak kekurangan zat besi sedini mungkin.
Bunda juga harus tahu jika kekurangan zat besi pada anak maka dapat berpotensi punya prestasi akademik rendah, kemudian mudah terserang penyakit serta pertumbuhan fisik yang terhambat. Jl ini juga disebut oleh RISKESDAS pads tahun 2018, yang mendapatkan fakta 1 dari 3 anak Indonesia yang berusia di bawah 5 tahun bisa berpotensi akan terhambat kemajuannya yang disebabkan kekurangan zat besi. Bukan hanya itu, kekurangan zat besi pada anak juga dapat berdampak pada gangguan perilaku, kognitif serta keterampilan psikomotorik si anak.
Sehingga anak akan berpotensi kekurangan zat besi akan tetapi mungkin tidak akan langsung menunjukkan gejala yang langsung terlihat dalam jangka pendek. Akan tetapi, ketika asupan zat besinya semakin berkurang, si anak juga akan tampak tidak nafsu makan, pucat, lemah, dan mudah lelah, ataupun berat badannya juga akan terus menurun.
Seperti yang kita tahu tentang pentingnya peran zat besi pada tumbuh kembang anak tentu saja ibu harus memastikan agar bisa memenuhi kebutuhan nutrisinya akan tercukupi.
Lengkapi Zat Besi Anak Sejak Dini
Hal utama yang bisa terjadinya kekurangan zat besi pada anak karena tidak terlengkapinya kebutuhan zat besi anak. Hal ini juga disebabkan karena anak mengalami peningkatan pada kebutuhan zat besi apalagi di masa balita karena anak juga cepat laju pads pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Untuk melengkapi kebutuhan gizinya ibu juga bisa melengkapi kebutuhan zat besinya dengan memberikan makanan yang kaya akan zat besi misalnya daging merah serta ikan, dan juga susu pertumbuhan yang telah dilengkapi dengan zat besi.
Berikan Makanan yang Mengandung Zat Besi
Hal ini juga bukan tak mungkin kalau ibu merasa sudah memberikan anak makanan yang bernutrisi, akan tetapi ternyata kandungan zat besi yang ada dalam makanan tersebut juga sangat rendah.
Karena biasanya sumber zat besi untuk anak terdiri dari jenis heme dan juga non-heme. Sumber zat besi untuk jenis heme yang berasal dari hewan misalnya seperti ikan, susu, telur daging merah, hati, ayam, dan seafood. Sedangkan untuk, jenis zat besi non-heme berasal dari tumbuhan seperti sayuran hijau, kedelai, tahu, kacang-kacangan dan juga buah-buahan. Agar penyerapannya dalam tubuh berjalan dengan lancar, maka sumber zat besi heme lebih baik ketimbang zat besi non-heme. Karena zat besi heme juga sangat berperan dalam membantu penyerapan zat besi jenis non-heme.
Jangan Lupa Berikan Vitamin C untuk Anak
Untuk mendukung penyerapan zat besi, agar lancar ibu juga perlu memberikan anak makanan yang mengandung vitamin C. Misalnya seperti kombinasi zat besi dan vitamin C yang bisa meningkatkan penyerapan zat besi yang lebih optimal dalam tubuh. Terutama jika ibu dapat memberi anak sumber zat besi dengan jenis non-heme, kemudiam ibu juga bisa memberikan kombinasi sangat baik agar dapat memadukan asupannya pada makanan yang tinggi akan vitamin C agar membantu penyerapan zat besi tersebut.