Difteri sering terlambat dideteksi. Kenali gejala dan tandanya sebelum Anda jadi korban berikutnya.
Difteri merupakan penyakit lawas yang baru-baru ini kembali muncul ke permukaan. Hal ini dibuktikan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang mencatat bahwa terdapat 79 kasus difteri baru para pertengahan Desember 2017.
Kembalinya penyakit difteri diharapkan bisa membuat Anda bersikap lebih waspada. Pasalnya, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae ini dapat menyebabkan komplikasi mematikan, khususnya bila penderita tidak segera mendapatkan pengobatan dengan cara yang tepat.
Sayangnya, melakukan deteksi dini terhadap penyakit difteri supaya bisa segera diobati tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini karena penyakit tersebut tergolong sulit diketahui lantaran memberikan gejala awal yang tidak khas.
Mendeteksi gejala difteri
Berdasarkan penjelasan dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, difteri memberikan gejala yang mirip dengan radang tenggorokan biasa. Hanya saja, penyakit difteri juga menyebabkan terbentuknya lapisan membran tebal berwarna keabuan di hidung, tenggorokan, atau saluran napas penderita.
“Lapisan tersebut adalah hasil dari toksin atau racun yang diproduksi oleh bakteri difteri,” jelas dr. Nadia.
Tak hanya itu, gejala-gejala lain yang juga berkaitan dengan difteri adalah sebagai berikut:
- Kesulitan bernapas atau menelan
- Suara serak
- Pembesaran kelenjar getah bening yang ada di leher
- Suara pernapasan bernada tinggi (stridor)
- Peningkatan denyut jantung
- Keluar cairan dari hidung
- Pembengkakan area di langit-langit mulut (palatum)
- Badan lemas dan terasa lesu sepanjang waktu
“Jika ditemukan adanya gejala tersebut, penderita harus segera dibawa ke dokter. Jika terlambat, racun difteri dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa,” tutur dr. Nadia.
Gejala difteri pada setiap orang bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya menyadari segala perubahan yang terjadi pada tubuh. Mana tahu hal tersebut bisa mengarah pada gejala difteri. Jika sudah demikian, jangan tunda untuk periksa ke dokter supaya bisa segera diobati.
Sumber: Klikdokter.com